Selasa, 31 Maret 2009

JABATAN

Melihat banyaknya bapak2 tua dan ibu2 tua yang antri diloket jaminan ASKES, dan aku tahu mereka orang-orang yang hebat dan menduduki jabatan penting dimasanya, ada yang kasi,kabang,kepala bahkan direktur, mereka antri seperti pasien yang lain saya berfikir....
Ternyata jabatan dunia tidak menjamin kebahagian di akhir hidup, jabatan yang dicari orang dan diidam-idamkan setiap pegawai hanya bersifat sementara, saat menjabat merekan dihormati, ditakuti, dilayani, tapi ketika sudah tiba masa pensiun? Mereka dipinggirkan dan dilupakan, bahkan banyak yang mengalami post power sindrome. Mereka kesepian dirumahnya yang megah,Anak-anak yang di sekolahkan tinggi-tinggi sudah bekerja jadi orang yang menghasilkan banyak uang dan menduduki jabatan, tapi tidak pernah kelihatan. Bahkan ketika saat kematian akan menjemputnya ia sendiri, adapula yang tidak ketahuan kematiannya apakah ini sesuatu yang membahagiakan?
Coba kita tengok orang-orang yang menduduki jabatan yang diberikan Allah, yaitu sebagai orang pelayan umat yang alim dan arif, semakin tua ilmu mereka semakin matang dan semakin bijaksana, mereka semakin banyak dicari dan nanti-nanti. Bahkan sampai kematiannya pun 'ditangisi' banyak umatnya. Setelah dikuburpun masih banyak yang bersilaturahmi padanya, namanya tak lekang dimakan zaman.
Akankan kita terobsesi jabatan dunia atau jabatan dari Allah SWT?

Rabu, 25 Maret 2009

KONTRAK POLITIK

Dengan sistem yang baru bahwa para caleg dapat memperoleh kemenangan jika mendapatkan suara terbanyak tidak seperti dulu dimana yang jadi legeslatif berdasarkan prosentase prolehan partai dan sesuai nomor urut. Hal ini menjadi kesempatan emas bagi semua kalangan untuk mendaftar jadi caleg. Karena itu pulalah sekarang para caleg bergerilya ke dalam masyarakat. Masing-masing mencoba merayu dengan berbagai cara, ada yang memberi uang, sembako, kaos, krudung, bahkan merekan menjanjikan akan memperbaiki jalan dan membiyayai ziaroh satu Rt meski ia sendiri tidak suka ziaroh. Hal-hal seperti itu menurut saya kontrak politik yang konyol dan terjadi pembodohan, krn seperti pepatah habis manis sepah dibuang, masyarakat hanya dimanfaatkan untuk mendorong mobil setelah itu kita ditinggalkan cuma dapat imbalan secuil dan sesaat tp caleg yang jadi lupa dengan yang mendorongnya Seharusnya menurut saya kontrak dengan para caleg harusnya dibuat perjanjian tertulis dan bernilai hukum"selama ia menjabat"
misalnya menyantuni anak yatim dan membiayai sekolahnya, menyantuni para janda dan fakir miskin selalu membuka pintu rumahnya bagi masyarakat, berjanji amanah, dan siap diturunkan dan digugat jk tdk menepati janji.

KONTRAK POLITIK

Dengan sistem yang baru bahwa para caleg dapat memperoleh kemenangan jika mendapatkan suara terbanyak tidak seperti dulu dimana yang jadi legeslatif berdasarkan prosentase prolehan partai dan sesuai nomor urut. Hal ini menjadi kesempatan emas bagi semua kalangan untuk mendaftar jadi caleg. Karena itu pulalah sekarang para caleg bergerilya ke dalam masyarakat. Masing-masing mencoba merayu dengan berbagai cara, ada yang memberi uang, sembako, kaos, krudung, bahkan merekan menjanjikan akan memperbaiki jalan dan membiyayai ziaroh satu Rt meski ia sendiri tidak suka ziaroh. Hal-hal seperti itu menurut saya kontrak politik yang konyol dan terjadi pembodohan, krn seperti pepatah habis manis sepah dibuang, masyarakat hanya dimanfaatkan untuk mendorong mobil setelah itu kita ditinggalkan cuma dapat imbalan secuil dan sesaat tp caleg yang jadi lupa dengan yang mendorongnya Seharusnya menurut saya kontrak dengan para caleg harusnya dibuat perjanjian tertulis dan bernilai hukum"selama ia menjabat"
misalnya menyantuni anak yatim dan membiayai sekolahnya, menyantuni para janda dan fakir miskin selalu membuka pintu rumahnya bagi masyarakat, berjanji amanah, dan siap diturunkan dan digugat jk tdk menepati janji.

Selasa, 24 Maret 2009

BERHUTANG BUDI

Saya memperhatikan sebuah pohon mangga didepan kontrakanku, udara terasa panas siang ini, aku berdiri di bawahnya dan merasakan hawa sejuk serta angin yang semilir menerpa tubuhku, damai laksana berada didesa. Pemikiran manusia memang kadang aneh bagiku. Pohon ini menjadi satu-satunya pohon yang memberikan kesejukan di lingkungan kami yang gundul penuh rumah tanpa pohon. Pohon ini sudah sering mendapat ancaman hendak di tebang. Suatu malam jam 12 malam kami mendengar suara"brakk" kami yang hendak tidur beranjak menuju ke jendela depan rumah, ternyata cabangnya yg rindang menaungi jalan dan halaman depan sudah ditebang. Kami hanya melihatnya sambil menghela nafas, kami tdr bisa berbuat apapun karena memang bukan milik kami, milik rumah tetangga yang hanya digunakan buat industri rumah tangga, jadi hanya ramai jika pagi hari. Suatu siang aku duduk didepan rumah, tetanggaku yang didepan rumahku mengeluh panas, padahan aku tahu ia yang menebang pohonnya. Ketika aku membela 'panas karena cabang pohonnya ditebang' malah ia bilang ingin menebangnya dengan dalih daunnya mengotori. Di lain hari, kejadian itu terulang, besoknya aku lihat cabang besar telah dipotong, aku kembali mengelus dada 'mengapa orang ini sangat benci dengan pohon?' padahal kita banya berutang budi padanya, kita setiap hari bernafas memerlukan oxigen, dan penghasil oxigen didunia ini adalah pohon, kita setiap hari menggunakan air tanah baik secara langsung maupun yang tidak langsung adalah berkat pohon yang mampu menampung air hujan, hawa sejuk yang gratis pun kita dapatkan dari pohon, bukankah kita berhutang budi pada pohon?. Seharusnya kita selaku mahluk Allah yang berakal mampu menggunakan akal kita untuk kemaslahatan mahluk-mahluk Allah yang lain, sudah sepantasnyalah kita berakhlak dengan memelìhara pohon dan menghormatinya. Karena mereka sama kedudukannya dengan kita yaitu mahluk, sedangkan kewajiban kita selaku mahluk adalah saling membantu dalam beribadah pada Allah. Rasulullah dawuh bahwa tumbuhan dan hewan bertasbih pada Allah. Bahkan Rasulullah mengetahui batu yang menyampaikan salam kepadanya.

Rabu, 18 Maret 2009

CARI ILMU

Kita dituntut mencari ilmu dalam kehidupan ini, baik ilmu yang non formal maupun formal. Krn dengan ilmu kita dapat melalui kehidupan ini, dengan ilmu kita akan mempunyai derajat. Tapi apakah ilmu kita sudah benar?. Ilmu yang diridhoi Allah SWT adalah ilmu yang menjadi petunjuk untuk selalu kembali pada-Nya, bukan membingungkan dan menyesatkan. Dalam kehidupan ini nyatanya kita sudah banyak mempunyai imu, dari ilmu umum maupun agama dan sudah menumpuk, lalu apakan kita sudah dapat mengamalkan ilmu kita? Apakah kita sudah mengerti dan mengenal siapa diri kita, siapa Tuhan kita?Dan tahu tujuan kita diciptakan hidup didunia?.
Apakah kita selalu mengembalikan ilmu kita pada Allah?
kitaKita sering mencari ilmu tapi ndak ada niat untuk melaksanakan ilmu yang kita dapat, mencari ilmu hanya karena disuruh atau karena lingkungan dan kebutuhan akan pekerjaan. ilmu hanya dijadikan pemuas intlektual bukan menjadi petunjuk untuk mengamalkan sehingga banyak orang yang berilmu tapi menjadi bingung oleh karena ilmunya.
Hati-hatilah mencari ilmu, jangan sampai ilmu kita menjadi fitnah di akhirat, juga jangan sampai kita celaka krn ilmu kita, krn orang yg mencari ilmu dengan tujuan untuk menonjolkan dirinya dari orang lain, orang yang memainkan ilmunya untuk mempermainkan/mematikan orang lain, juga orang yang punya ilmu supaya laku, mereka ini akan masuk neraka. Fitnah orang yang berilmu adalah orang alim yang ilmunya menjadikan fitnah thd dirinya, yaitu jikan memberi ilmu/nasihat orang ia jago dan senang, tapi jika mendengarkan orang lain yang memberi ilmu/nasihat ia tidak perduli dan tidak suka kadang malah membantah. Jangan terlalu bersandar dengan ilmu kita tapi sandarkanlah apa yang kita dapat karena rahmat pertolongan Allah. Semoga Allah mengampuni dosaku atas ilmuku yang belum kulaksanakan untuk mendapat ridho-Mu ya..ALLAH

HANDPHONE

Kita setiap saat selalu bersentuhan dengan HP, bahkan lebih sering kita bersamanya daripada bersama suami,istri,pacar maupun anak kita, mengapa sekarang kita sangat lengket dengannya?
Saya melihat bahwa HP laksana keris Nagarunting jaman doeloe yang selalu dibawa sebagai alat senjata yang meningkatkan rasa percaya diri dan rasa aman dan bukti status sosial meskipun tiap bulannya ia meminta jatah "makan" emas. HP juga digunakan orang jaman kini sebagai alat "Senjata" yg selalu kita bawa sebagai senjata bisnis dan meningkatkan performance dan rasa nyaman serta menunjukkan kelas sosial pemiliknya dan tentunya juga minta jatah "makan" uang kita. Dari sudut medis saya melihat bahwa HP laksana Tumor/kangker pada seseorang, ini dibuktikan dengan adanya benjolan pada saku ato pinggang pemiliknya yang dibawa setiap hari, tumor ini dapat menjadi ganas manakala "menggrogoti"uang pemiliknya melalui pulsa yang melebihi kemanfaatannya. Dari sudut kehidupan saya melihat bahwa HP laksana manusia, cashing=wajah dan tubuh, batre/listrik=saluran pernafasan dan pencernaan yg butuh suplai o2,makan,minum,tulang=tulang tubuh,program/aplikasi=otak dan akal, simcard=ruh, ibróh yang dapat diambil bahwasanya siapakan kita? Kita adalah simcard=ruhaniyah kita, kita hidup selalu sibuk ngecas,ngisi pulsa,ganti cashin, nanam aplikasi tetapi padahal HP tanpa simcard tak bermakna, apalagi bila sudah di blokir Pusat, kita tidak bisa sms ato ngecall teman kita. Apalagi jika simcardnya rusak, sudah harus dibuang saja, nomer simcardnya pun tak bisa digunakan dan dikenal, begitulah kita jika dah mati tubuhnya yg msh berguna cuma ruhaniyahnya yg selalu dapat terhubung dengan Allah Swt, pusat operator gak pernah melìhat anda pake HP merek apa dan jenis apa, yg enting selalu ngisi pulsa=shalat sehingga masih terhubung dan aktif sampe HP rusak,jika kita dibangkitkan dari mati saya umpamakan simcard kita akan dimasukkan dlm cashing masing2 sesuai disesuaikan dengan prestasi kesetiaan ketaatan terhadap pusat operator, bahkan ada yang dapat bonus. Apakah kita sudah menggunakan HP kita dengan BAIK?

HANDPHONE & MANUSIA

Handphone adalah alat buatan manusia yang sudah sangat masuk kedalam kehidupan masyarakat kini. Ia sudah sangat dekat dengan kita sedekat teman, bahkan mungkin kita lebih sering bersamanya setiap saat setiap waktu dari bangun tidur sampai tidur lagi, seorang istri/suami bahkan anak tidak bisa menyaingi kelengketannya. Saat memandangi Hp saya saya melihatnya ada sudut pandang yang berbeda dari HP.
1. Dari sisi sejarah, teryata Hp laksana keris dizaman dulu, karena keris selalu dibawa dalam lipatan baju atau diselipkan dipinggang dan dibawa kemana-mana, bahkan tidurpun diletakkan disisinya. Keris dapat menunjukkan kelas sosial pemegangnya, keris juga butuh penjamasan dan makan berupa bunga sesaji bahkan ada yang makan emas seperti keris nagarunting, hal tsb tentunya membutuhkan banyak uang untuk memiliki keris apalagi keris elit, kelas bangsawan juga kadang punya banyak keris. Bukankah HP mirip dengan keris?
2. Dari sisi medis saya melihat, bahwa HP kita mirip tumor/kanker yg menempel di saku ato pinggang sehingga "menonjol" bagian tersebut, bahkan tumor tersebut dapat mengganas menggrogoti 'kantung' kita, parhanya jika uang buat pulsa dan gonta ganti, pasang aplikasi lebih banyak dari kebutuhan pokoknya. Bukankah HP mirip kanker?
3. Dari sisi filosofis, saya melihat bahwa pengertian manusia dapat dianalogkan dengan HP, buktinya : Bagian-bagian HP yang dapat dianalogkan dengan tubuh manusia, Wajah= Cashing(kata Tukul), tulang dan mesin = tubuh, memori dan program = otak/akal, SimCard = Nyawa/Ruh. Handphone dapat terus aktif jika ia diberi makan=dicharges, dan dapat melakukan panggilan/sms = beraktifitas/berkerja jika diisi pulsa sampai tenggang waktu yang ditentukan, jk tdk melakukan reaload maka Ia akan hangus/mati SimCardnya, tapi jk hanya rutin di Reload tentu tidak Rusak. Jika Pemilik mengambil simcard HPnya maka HP akan Mati. Demikian hakikat manusia bukanlah Tubuh, otak/akal, tetapi hakikat Kita sama dengan SimCard yang selalu terhubung dengan Pusat Operator, operator dapat saja menghubungi bahkan memblokir kita kapan saja, tp kita dapat berhubungan dengan operator hanya melalui nomor khusus. Operator gak mau tahu Hp yang kita gunakan penting selalu aktif. Demikian juga kita Manusia dapat dibuat apa saja oleh Yang Maha Kuasa, bahkan kita dapat diblokir kapan saja, tapi bila kita rajin ibadah sesuai masanya tentu akan lurus jalannya, kita tdk bisa menuju Yang Kuasa lewat sembarang jalan, tapi harus lewat jalan yang ditentukan yaitu Ibadah dan dzikir. Saat HP/tubuh rusak ia dapat di aktifkan lagi dengan hp yang baru, begitulah jk kita dibangkitkan dari kematian, kita akan dimasukkan dalam tubuh yang baru.
4. Dari sisi pengartian bahwa alat HP artinya Alat Hubungan Perselingkuhan, berapa banyak orang yang selingkuh baik nyata maupun maya dibantu oleh HP

Selasa, 17 Maret 2009

LOMBA PEMBOROSAN

Pemilu semakin dekat, partai dan para caleg semakin menguatkan ikatan dan melakukan serangan yang gencar untuk mendapatkan simpati/cari masa/cari muka untuk memperoleh kepercayaan/dukungan/amanat/suara sehingga menang/menduduki kursi legeslatif. Hampir tiap hari lihat foto-foto orang tak kukenal ditepi-tepi jalan dg slogan yang menjanjikan. Yang jadi keherananku? Mengapa orang rela mengeluarkan pemborosan yg sangat luar biasa demi mendapatkan amanat? Padahat amanat itu adalah ujian dan akan dimintai pertanggung jawaban didunia dan akhirat. Berapa uang yang mereka keluarkan untuk membuat stiker,poster,kalender,spanduk,baliho, bahkan membayar iklan di radio dan TV? Mengapa mereka begitu mudah mengeluarkan uang yang jumlahnya ratusan juta? Apakah mereka juga sebelumnya berlaku simpati dan mudah mengeluarkan uang untuk para tetangga dan fakir miskin? Jika benar pun cuma mengeluarkan zakat. Kita terbiasa reaktif, . Saya cuma merasa eman-eman melihat pemborosan uang disepanjang jalan. Padahal masih banyak yang butuh uang. Andaikan mereka menanam kebaikan sikap dan prikaku terhadap masyarakat jauh sebelumnya tentu tak perlu repot memajang foto seperti "model" ditepi jalan karena Kepercayaan tidak timbul dari slogan dan foto tapi karena interaksi yang harmonis. Tapi ya.. Begitulah nuansa politik kita.. Semoga tahun berikutnya menjaji lebih baik