Rabu, 09 Juni 2010

curhat air

banjir dimana-mana, banyak manusia resah, banjir bukanlah salah kami, kami cumau mau mengalir kedalam bumi, tetapi.. Mengapa kau halangi hak kami, rumah aspal dan beton terus menghalangi, mengapa kau terus menebangi tempat berkumpul kami didalam bumi, kami hanya mematuhi perintah Illahi, untuk terus berputar dari laut, awan, bumi dan ke laut lagi, supaya kehidupan terus berjalan sampai suatu saatnya nanti, jangan kau benci kami, instrospeksilah pada diri, karena kami adalah berkah dari illahi robbi.

Jumat, 04 Juni 2010

Nasehat Taqwa

Nasihat Taqwa

Saat khutbah jumat saya mendengar dan selalu mendengar wasiat taqwa” ittaqullah haqqotuqottih wala tamutunna ila wangtum muslimun”. Yang jadi permasalahan setiap jumat kita di nasehati supaya meningkatkan ketaqwaan dengan sebenar-benar taqwa yaitu menjauhi segala laranganNya dan menjalankan segala perintah Allah Ta’ala. Dalam hatiku bertanya mengapa terasa enteng saja nasehat ini tidak menembus kedalam dada? Apakah hatiku terlalu kotor sehingga sukar menerima nasihat? Hatiku bertanya-tanya dalam hati. Kita disuruh menjalankan segala perintahnya tetapi rasanya ndak mungkin bisa, lha wong peraturan Allah banyak sekali ya. Kita ndak punya semangat yang kuat sekali, dorongan dari hati yang tulus, kita tidak punya himmah, kita sering mengerjakan perintah karena terpaksa atau setengan terpaksa atau karena ada iming-iming. Lalu bagaimana? Kemudian dengan petunjuk Allah aku teringat, sebenarnya kita selalu punya dorongan kebaikan dan sifat malaikat yang selalu ingin beribadah pada Allah, tapi bisiskan hati ini selalu terkalahkan oleh bisikan nafsu atau sifat hewaniyah yaitu malas dan hanya mencari kesenangan saja. Oh... berati aku harus membersihkan hatiku dengan mengurangi dan memenjarakan sifat kehewananku dan memperbesar sifat kemalaikatan. Lalu aku teringat bahwa Hadist Nabi SAW bahwa segala sesuatu ada pembersihnya, dan pembersih hati adalah dzikrullah. Oh... berati aku harus memperbanyak dzikir ( Dlm Alqur’an :mengigat Allah baik dalam keadaan berdiri atau duduk). Lalu masalah tentang banyaknya perintah Allah SWT?, kemudian aku teringat hadist nabi SAW bahwa sahabat Ali bin Abi Tholib bertanya pada Rasulullah SAW. ”Ya Rasul tunjukkanlah padaku jalan yang singkat dan cepat menuju Allah? Kemudian Rasulullah bersabda ” Tutuplah kedua matamu dan ikuti yang aku ucapkan, kemudian Rasulullah mengucapkan ”Laa Ilaa Ha Illallah ”3x dan menyuruh Ali menirukannya. Oh... berati aku harus banyak mengucapkan kalimat ikhlas atau kalimat taqwa. Lalu bagaimana dengan keharusan menjauhi larangannya?? Alhamdulillah Allah memberi petunjuk, aku teringan hadist Nabi SAW, bahwasannya dengan mengucap kalimat ”Laa Ilaa Ha Illallah” maka kita akan masuk benteng Allah Ta’ala. Oh.... berarti memang benar apa yang di ajarkan guru-guru untuk mengistiqomahlkan berdzikir kalimat Toyyibah setelah sholah lima waktu, bertujuan untuk menjadikan kita orang-orang yang muttaqin. Sevta Andy ( 21-02-2010. 13.00)
Nasihat Taqwa

Saat khutbah jumat saya mendengar dan selalu mendengar wasiat taqwa” ittaqullah haqqotuqottih wala tamutunna ila wangtum muslimun”. Yang jadi permasalahan setiap jumat kita di nasehati supaya meningkatkan ketaqwaan dengan sebenar-benar taqwa yaitu menjauhi segala laranganNya dan menjalankan seg
ala perintah Allah Ta’ala. Dalam hatiku bertanya mengapa terasa enteng saja nasehat ini tidak menembus kedalam dada? Apakah hatiku terlalu kotor sehingga sukar menerima nasihat? Hatiku bertanya-tanya dalam hati. Kita disuruh menjalankan segala perintahnya tetapi rasanya ndak mungkin bisa, lha wong peraturan Allah banyak sekali ya. Kita ndak punya semangat yang kuat sekali, dorongan dari hati yang tulus, kita tidak punya himmah, kita sering mengerjakan perintah karena terpaksa atau setengan terpaksa atau karena ada iming-iming. Lalu bagaimana? Kemudian dengan petunjuk Allah aku teringat, sebenarnya kita selalu punya dorongan kebaikan dan sifat malaikat yang selalu ingin beribadah pada Allah, tapi bisiskan hati ini selalu terkalahkan oleh bisikan nafsu atau sifat hewaniyah yaitu malas dan hanya mencari kesenangan saja. Oh... berati aku harus membersihkan hatiku dengan mengurangi dan memenjarakan sifat kehewananku dan memperbesar sifat kemalaikatan. Lalu aku teringat bahwa Hadist Nabi SAW bahwa segala sesuatu ada pembersihnya, dan pembersih hati adalah dzikrullah. Oh... berati aku harus memperbanyak dzikir ( Dlm Alqur’an :mengigat Allah baik dalam keadaan berdiri atau duduk). Lalu masalah tentang banyaknya perintah Allah SWT?, kemudian aku teringat hadist nabi SAW bahwa sahabat Ali bin Abi Tholib bertanya pada Rasulullah SAW. ”Ya Rasul tunjukkanlah padaku jalan yang singkat dan cepat menuju Allah? Kemudian Rasulullah bersabda ” Tutuplah kedua matamu dan ikuti yang aku ucapkan, kemudian Rasulullah mengucapkan ”Laa Ilaa Ha Illallah ”3x dan menyuruh Ali menirukannya. Oh... berati aku harus banyak mengucapkan kalimat ikhlas atau kalimat taqwa. Lalu bagaimana dengan keharusan menjauhi larangannya?? Alhamdulillah Allah memberi petunjuk, aku teringan hadist Nabi SAW, bahwasannya dengan mengucap kalimat ”Laa Ilaa Ha Illallah” maka kita akan masuk benteng Allah Ta’ala. Oh.... berarti memang benar apa yang di ajarkan guru-guru untuk mengistiqomahlkan berdzikir kalimat Toyyibah setelah sholah lima waktu, bertujuan untuk menjadikan kita orang-orang yang muttaqin. Sevta Andy ( 21-02-2010. 13.00)