Sabtu, 14 Agustus 2010

Al Hikam

KH.Jahri Anwar dirumah beliau tiro meduri pekalongan memberi perjelasan Kitab Al Hikam hal. 75 bahwa : waktu yang paling baik atau sebaik_baiknya waktu adalah saat bisa merasakan bahwa kita adalah orang yang fakir (pepeko) sehingga munculah dari lubuk hati dengan ikhlas kalimat ' laa haula wala quwata illa billahil 'aliyil adim'. Dan mengharapkan adanya rasa hina dari badan kita, adanya rasa hina/fakir pasti hatinya akan khudur/hadir/terasa dihadapan Allah swt. Jika sudah muncul rasa hina yang kokoh dan kuat hanya Allah yang menjadi andalan maka munculah rasa gembira yang sangat seperti merdeka/lebaran.
@ susahpun harus merasa bahagia karena masih diperhatikan Allah.
Para wali senantiasa bahagia tidak pernah merasa susah.
Jika putus harapan kepada mahluk Allah (artiya tidak bergantung pada mahluk) maka Allah swt akan membukakan pintu kemudahan (ayem) untuk bergantung (gondelan) pada Allah ta'ala yaitu merasa bosan dengan prikaku/pemberian manusia yang tidak abadi dan tepat ini merupakan setengah dari tanda muflis (tidak mau usaha buat dunia).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar