Selasa, 17 Maret 2009

LOMBA PEMBOROSAN

Pemilu semakin dekat, partai dan para caleg semakin menguatkan ikatan dan melakukan serangan yang gencar untuk mendapatkan simpati/cari masa/cari muka untuk memperoleh kepercayaan/dukungan/amanat/suara sehingga menang/menduduki kursi legeslatif. Hampir tiap hari lihat foto-foto orang tak kukenal ditepi-tepi jalan dg slogan yang menjanjikan. Yang jadi keherananku? Mengapa orang rela mengeluarkan pemborosan yg sangat luar biasa demi mendapatkan amanat? Padahat amanat itu adalah ujian dan akan dimintai pertanggung jawaban didunia dan akhirat. Berapa uang yang mereka keluarkan untuk membuat stiker,poster,kalender,spanduk,baliho, bahkan membayar iklan di radio dan TV? Mengapa mereka begitu mudah mengeluarkan uang yang jumlahnya ratusan juta? Apakah mereka juga sebelumnya berlaku simpati dan mudah mengeluarkan uang untuk para tetangga dan fakir miskin? Jika benar pun cuma mengeluarkan zakat. Kita terbiasa reaktif, . Saya cuma merasa eman-eman melihat pemborosan uang disepanjang jalan. Padahal masih banyak yang butuh uang. Andaikan mereka menanam kebaikan sikap dan prikaku terhadap masyarakat jauh sebelumnya tentu tak perlu repot memajang foto seperti "model" ditepi jalan karena Kepercayaan tidak timbul dari slogan dan foto tapi karena interaksi yang harmonis. Tapi ya.. Begitulah nuansa politik kita.. Semoga tahun berikutnya menjaji lebih baik

Tidak ada komentar:

Posting Komentar